Staf Pengajar dan Mahasiswa: Finalis Sayembara Perancangan Gedung Museum Pacitan

Sebagai salah satu Kabupaten dikawasan pantai selatan Jawa dan sebagai tempat kelahiran presiden RI ke-enam, perlu kiranya peningkatan informasi terkait sejarah dan hasil pembangunan di Kabupaten Pacitan. Atas pertimbangan hal tersebut, Kementerian Pekerjaan  Umum, Ikatan Arsitek Indonesia, Pemerintah Propinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Pacitan mengadakan Sayembara Perancangan Gedung Museum Pacitan. Sebagai peserta, beberapa staf pengajar Program Studi Arsitektur Universitas Tanjungpura berkolaborasi dengan Arsitek profesional, alumni, dan mahasiswa aktif berhasil masuk kategori 3 besar (finalis), dimana pada tahapan berikutnya akan diadakan presentasi didepan pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan juara 1,2, dan 3.

Secara umum konsep yang dikembangkan adalah terkait dengan pertimbangan konteks, subjek (sejarah presiden RI ke-enam), dan partisipasi masyarakat yang kemudian di wujudkan dalam tema “tribute to the context”, “pavilion of history”, dan “community participation”.

“Ekspresi atau tanggapan dari kondisi unik Geografis Kab. Pacitan (konteks) “diwakili” oleh susunan masa yang melingkupi ruang terbuka, serta berhadapan langsung dengan pantai. Bentuk-bentuk segitiga (tiga sisi: dialog antara landskap, sejarah, dan komunitas/masyarakat)  dengan bukaan-bukaan pada lantai dasar mewakili kondisi Kab. Pacitan yang dikelilingi oleh perbukitan dan sebaran goa”
 
“Perjalanan hidup presiden RI ke-enam dalam bangunan di ekspresikan melalui deret zonasi yang sesuai dengan perjalanan hidup atau sejarah. Dimulai dari zona masa kecil, zona meniti karir, zona di bidang pemerintahan, dan zona menjabat presiden RI. Untuk zona hobi, pribadi dan keluarga disusun mengikat zona-zona lainnya. Hal ini didasarkan atas pertimbangan emosional, bahwa,kondisi perjalanan hidup presiden RI ke-enam terus-menerus didukung dan dipengaruhi oleh kehidupan pribadi dan keluarganya”
 
“Area komunal (ruang terbuka) ditempatkan pada bagian “central” bangunan; yang merupakan akhir perjalanan zona dalam bangunan, serta pilihan akses ke wisata lainnya (pantai). Area komunal ini difungsikan sebagai area interaksi antar pengunjung, bangunan, dan konteksnya, selain itu juga merupakan pengikat dan “pendistribusi” kegitatan antar fungsi. Keberadaan area komunal ini juga difungsikan sebagai area display produk-produk pembangunan yang ada Kab. Pacitan”
 
Anggota tim:
Victor Febrian, W, IAI
M. Ridha. A
Syaiful Muazir
Imansyah
Derry Feriyan. M
Johan M. Sitio

Berita Terkait dan Karya Tim

Author: Arsitektur Untan