RENCANA Pemerintah Kota Pontianak untuk menjadikan Sungai Kapuas sebagai beranda depan, dengan menata rumah toko (ruko) yang saat ini membelakangi Sungai Kapuas dinilai sangat baik oleh pengamat tata ruang, Emilya Kalsum. Menurut Dosen Program Studi Arsitektur Faklutas Teknik Universitas Tanjungpura (Untan), rencana itu harus mendapat dukungan dari masyarakat di tengah semerawutnya tata ruang Kota Pontianak saat ini. “Tata ruang saat ini sudah tidak sesuai dengan rencana sebelumnya,” ucapnya.
Lanjut dia, ketika pemerintah memiliki rencana tata ruang seperti itu, setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni kesiapan masyarakat, dan sistem tata ruang yang harus kontinyu. “Masyarakat harus mendukung rencana itu,” kata dia. Sebab, dengan perubahan tata ruang, maka akan berdampak pada perubahan-perubahan kebiasaan masyarakat seperti tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah atau kebiasaan buruk lainnya. “Rencana ini dampaknya baik, yakni kualitas air yang Sungai Kapuas nantinya juga akan lebih baik,” ucapnya.
Oleh sebab itu, sebelum rencana tersebut benar-benar direalisasikan, pemerintah harus melakukan perencanaan sebaik mungkin. Memberikan pemahaman kepada masyarakat, sehingga dapat mengantisipasi ketidaksiapan masyarakat.Saat ini, lanjut dia, tata ruang Kota Pontianak, sangat tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Ini dapat dibuktikan dengan kawasan yang dulunya direncanakan sebagai perkantoran, kini menjadi kawasan perdagangan.
Banyak faktor yang mengakibatkan berubahnya rencana tata ruang itu. Diantaranya adalah terus bertambahnya jumlah penduduk yang tentunya memakan lahan-lahan yang ada. Lanjut dia, untuk itu, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan pemerintah dalam melakukan perencanaan tata ruang, yakni masalah sosial, ekonomi, dan politik. Karena yang kita harapkan adalah jangka panjang dari perencanaan tata ruang itu. Tidak kalah penting yang harus dipahami ketika melakukan perencanaan tata ruang adalah mengetahui apa sebenarnya tujuan dari perencanaan tata ruang itu, serta tidak terlepas dari daya dukung lahan yang tersedia. (adg)
sumber: http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=106078